Kehadiran Nokia 2608 menambah deretan ponsel-ponsel stylish dari Nokia untuk pasar CDMA. Ponsel ini tidak bisa tidak dimasukkan ke dalam golongan gaya ini karena tampilan 2608 tampak glamor dan elegan. Apalagi form factor-nya sangat mendukung: lipat alias clam shell alias flip.
Setelah itu, aksen, warna, dan sentuhan akhir menambah panjang daftar alasan untuk memasukkannya dalam deretan ponsel gaya. Unit yang diterima Sinyal, misalnya, terbalut warna hitam mengilap dengan aksen biru terang membelah tengah dua flipnya. Dalam salah satu spot di flip atas, lintasan garis itu diberi sentuhan lampu LED sewarna dengan garisnya: biru.
Dominasi hitam diteruskan sampai ke dalam-dalam. Kali ini hitam di bagian dalam memiliki pendekatan lain: doff. Meski begitu tetap ada bagian mengilap di deretan keypad tengah dibingkai dengan garis perak sebagai aksen.
Layar untuk tampilan, sayangnya, hanya disediakan kapling seluas 1,8”. Entah apa alasannya, tapi desain itu jadi menyisakan ruang kosong pada flip bagian atas yang cukup massif alias besar.
Sentuhan manis terletak justru pada suara yang dihasilkan. Audio jernih dan renyah, membuat kita tidak seperti sedang mendengarkan dari ponsel dengan keterbatasan speaker, namun dari sebuah sumber audio profesional. Sayang, kita akan terbentur dengan keterbatan untuk mengeksplorasi kebolehan ini karena file audio yang bisa kita masukkan dalan peranti ini terbatas, tak ada ruang untuk memori eksternal. Pun modus transfer file ke ponsel terbatas, hanya bisa dilakukan melalui kabel microUSB.
Bicara soal microUSB, lagi-lagi jenis koneksi inilah yang kembali menghiasi bodi ponsel CDMA terbaru Nokia. Koneksi ini juga bisa sekaligus dimanfaatkan untuk charging baterai. Nanti setelah koneksi jenis ini berlimpah, baru akan terasa nyaman. Namun untuk sekarang, kita harus menjadi salah satu perintis jenis kabel ini dengan konsekuensi belum banyak pengguna lain yang memilikinya, sehingga kurang leluasa untuk saling pinjam charger.
Dalam menu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, terdapat dua menu yang menonjol, yaitu perekam suara dan radio FM. Keduanya cukup memerkaya keberadaan speaker yang berkualitas lumayan itu. Sedang layar mini disediakan menghadirkan warna-warna dan teks dengan tajam, sehingga setting font yang kecil pun tak akan menjadi masalah berarti.
Prinsip “basic” yang diusung ponsel ini membuatnya memberanikan diri hadir tanpa kamera. Mungkin “hari gini” pendekatan itu terasa janggal, tapi salut untuk itu dan utamanya untuk dampaknya pada harga yang bisa ditekan murah.
DENGAN KATA LAIN..
Nokia 2608 merupakan ponsel CDMA “basic” dalam soal fitur namun kaya dalam soal gaya.
Sumber: Sinyal
PLUS: Stylish, elegan.
MINUS: Layar sempit jika dibanding dengan space yang tersedia.
Spesifikasi: Nokia 2608
Harga: Rp 1.300.000
Jaringan: CDMA 800MHz
Bentuk: clamshell/flip
Dimensi: 84x42x16,25 mm
Bobot: 67 gram
Batere: 870mAH, Li-Ion
Waktu siaga: sampai 240 jam
Waktu bicara: sampai 3,5 jam
Layar: TFT 1,8”, 262.144 warna
Memori internal: 1,5MB
Memori tambahan: --
Konektivitas antarperanti: kabel data, jack audio 2,5mm
Konektivitas internet: HSD
Kamera: -
Ringtone: 64 poliponik MIDI, AAC, AAC+, MP3, QCELP
Phonebook: -
Messaging: SMS, LMS, smart messaging
Aplikasi: WAP 2.0, BREW 3.1.5, Radio FM stereo, Converter, World Clock, dan Game: HT, Square Color, Bowling Alley.
Isi paket: Nokia Charger AC-6, Nokia Standard Battery BL 5BT, Panduan Pengguna
Lain-lain: lampu senter, radio FM, perekam 90 detik, lampu indikator LED
sumber : www.kompas.com
Monday, October 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment